BISNIS BUKAN LOMBA

Ilustrasi Foto: Steven Lelham/Unsplash

Oleh: Fransiskus Buntaran

Sebelum tahun 2009, orang yang berusaha di jasa penunjang ketenagalistrikan paling banyak terdapat di bidang Pembangunan dan Pemasangan (Bangsang). Yang berusaha di bidang sertifikasi baik itu Sertifikasi Kompetensi maupun Sertifikasi Laik Operasi (SLO) masih sangat sedikit karena boleh dibilang tidak menarik. Saat itu hanya ada 4 Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Tenaga Teknik Ketenagalistrikan.

Sejak disahkannya  UU No. 30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan, jasa penunjang ketenagalistrikan berkembang pesat, baik untuk LSK yang menerbitkan Sertifikat Kompetensi (Serkom) maupun Lembaga Inspeksi Teknik (LIT) yang menerbitkan SLO.

Pada tahun 2017 PT Sertifikasi Kompetensi Ketenagalistrikan (SERTIKOMLIS) didirikan dan berada di urutan ke-14 dari LSK yang terdaftar di Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (Dirjen Gatrik) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM). Artinya dalam waktu 8 tahun terhitung sejak UU ketenagalistrikan disahkan jumlah LSK sudah meningkat menjadi 350 %!   

Pada Agustus 2022, LSK yang terdaftar sebanyak 34 lembaga dengan kondisi kegiatan usaha yang bermacam-macam: ada yang berkembang sesuai harapan, ada yang hanya bisa memenuhi  kewajiban, ada yang mati suri, dan ada yang sedang siap-siap untuk membangun lembaga sertifikasi baru.

Kegiatan usaha memang bukan perlombaan: ada start, ada finish. Dalam kegiatan usaha bisa saja yang mulai lebih dulu justru tidak berkembang dan yang mulai belakangan malah bisa menjadi besar. Atau sebaliknya, yang mulai lebih awal bisa tetap jaya dan yang mulai belakangan malah tidak bergerak hingga akhirnya mati suri. LSK yang keberadaannya tetap bahkan bisa berkembang adalah LSK yang bisa menjual jasanya guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi dan memuaskan kebutuhan dari masyarakat serta pihak-pihak terkait.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *